Kenali Penyebab Ailurophobia Serta Cara Mengatasinya


Mungkin bagi kebanyakan orang, kucing adalah hewan yang lucu. Namun bagi mereka yang memiliki ailurophobia atau fobia kucing, justru sebaliknya. Berada di dekat kucing atau hanya memikirkannya dapat menyebabkan banyak kepanikan dan ketakutan. Fobia ini, yang dikenal dengan nama lain gatophobia atau felinophobia, bisa disebabkan oleh trauma sebelumnya. Misalnya, pengalaman digigit atau dicakar, dan itu bisa saja terjadi.

Apa penyebabnya?

Penyebab pasti dari ailurophobia tidak jelas. Pengalaman buruk dengan kucing di masa lalu, melihat orang diserang kucing dan hal-hal seperti ini bisa menjadi pemicunya.

Selain itu, faktor genetik dan lingkungan juga berperan. Jenis fobia tertentu pada hewan, seperti ular atau laba-laba, biasanya muncul sejak kecil. Namun perlu diingat bahwa selalu mungkin bagi seseorang untuk memiliki fobia kucing tanpa memiliki pengalaman negatif sebelumnya.

Diagnosis dan Perawatan

Jika ada kecurigaan bahwa ketakutan terhadap kucing sangat ekstrem, seperti fobia, Anda harus berkonsultasi dengan spesialis. Secara umum, seseorang didiagnosis fobia jika kekhawatiran dan ketakutannya memengaruhi aktivitas sehari-hari.
Misalnya, munculnya gejala fisik dan emosional yang terkait dengan kucing, menghindari keluar rumah, terus-menerus memikirkan kemungkinan bertemu kucing, dan ini selama lebih dari enam bulan.

Karena kucing cukup populer sebagai hewan peliharaan dan populasinya juga besar, kemungkinan untuk bertemu dengan mereka tentu saja tinggi. Perawatan yang mungkin untuk mengobati ailurophobia meliputi:

Terapi paparan

Terapi ini adalah salah satu yang paling efektif dalam pengobatan fobia. Bersama dengan terapis, orang dengan fobia secara bertahap dihadapkan pada sumber ketakutannya. Langkah-langkahnya bisa dimulai dengan melihat gambar kucing, dilanjutkan dengan menonton video dan berinteraksi dengan kucing di dalam kandang.

Selain itu, desensitisasi sistematis juga dapat diterapkan, yaitu terapi yang lebih spesifik dengan teknik relaksasi. Tujuannya sama, untuk mengelola kecemasan dan ketakutan agar lebih terkontrol dan tidak memicu respons stres.

Terapi perilaku kognitif

Terapi perilaku kognitif mengajak penderita fobia untuk mengidentifikasi pola berpikir yang menyebabkan stres. Seperti terapi pemaparan, orang dengan fobia diberikan mekanisme untuk mengatasi ketakutan mereka.

penggunaan obat

Tidak ada obat yang dirancang khusus untuk mengobati fobia. Namun, beberapa mungkin memberikan bantuan jangka pendek dari gejala fobia. Beberapa jenis obat seperti beta blocker, benzodiazepin dan D-cycloserine. Cara kerjanya adalah meredakan kepanikan dan memaksimalkan manfaat terapi eksposur. Obat-obatan ini hanya boleh dikonsumsi di bawah pengawasan dokter.