Tidak ada yang sempurna di dunia ini. Saat kita mencari yang sempurna, akan ada yang lebih lagi lebih lagi. Sehingga kita tidak akan pernah merasa cukup. Dan saat kita mencari yang sempurna kadang kita lupa untuk melihat ke diri sendiri. Apakah kita sudah cukup. Apakah kita sudah cukup seperti itu. Apakah kita akan sudah cukup sempurna untuk mencari sesempurna seperti yang kita impikan. Kadang kita melupakan hal tersebut. Sehingga menjadi tidak tahu diri. Dan itulah yang disebut tidak tahu diri.
Sebelum Mencari Yang Sempurna, Jadilah Sempurna Untuk Diri Sendiri
Kadang kita menuntut banyak sekali. Menuntut ini itu, menuntut harus ini itu. Menuntut akan semua harus sesuai dengan apa mau kita. Kita menuntut semua harus sesuai dengan apa yang kita inginkan. Dan itu tidak akan pernah selesai. Itu tidak akan pernah ada habisnya. Kalau kita hanya akan mencari yang sempurna. Karena semua hal akan berkembang, akan ber upgrade. Sehingga akan terus ada pembaharuan. Jadi kita harus terus mengikuti perkembangan juga. Mengikuti kondisi dan situasi. Apa yang sedang terjadi, sehingga kita bisa menyesuaikan dengan kondisinya. Dan barulah kita bisa menuntut lebih
Karena sering sekali kita melupakan beberapa hal, kita melupakan untuk menjadi baik juga jika ingin diperlakukan dengan baik. Jika kita ingin mendapatkan yang sempurna, kita juga harus menjadi sempurna. Kita juga harus menjadi seseorang yang sempurna yang bisa mengimbangi dengannya. Karena tidak mungkin kan orang yang sempurna, orang yang tanpa ada kurang sedikitpun mencari orang yang di bawahnya. Pasti mereka akan mencari yang lebih darinya, minimal sama. Sehingga bisa sefrekuensi, bisa se visi misi. Obrolan masuk, pendapat dan pandangan tidak akan lari jauh. Bisa menyeimbangi.
Orang pasti akan mencari yang seperti itu untuk dijadikan pasangan hidup jika tidak, maka akan ada yang makan hati. Ada yang merasa terintimidasi. Ada yang merasa tidak baik-baik saja. Walaupun dia mengatakan dia tidak apa. Tapi dia merasakan betul bahwa dia tidak lah baik. Dan jangan sampai kalian pun menjadi seperti itu. Memaksakan terlihat baik, padahal tidak. Memaksakan bisa menyeimbangi, padahal sudah patah kaki satu. Dan kalian memaksakan untuk bisa. Ya jangan.