Banyak dari kita memang sudah tahu akan mana hal baik dan buruk. Mana yang bagus untuk dilakukan dan mana yang tidak. Mana yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Tahu mana yang sopan dan tidak sopan. Karena pasti semua pernah di ajarkan di sekolah atau di rumah oleh orang tua soal sikap baik dan tidak. Soal tata krama, budi pekerti, attitude. Setidaknya kita tahu walaupun tidak spesifik. Tapi kadang kita tidak melakukannya, tidak melaksanakannya. Entah karena malas, atau enggan, atau gengsi.
Memahami Etika Dan Sopan Santun Dalam Lingkungan Kerja
Sehingga itu yang membedakan mana orang yang tulus dan tidak. Jadi tidak selamanya orang yang memiliki pendidikan tinggi, memiliki ilmu yang tinggi, tapi tidak memiliki etika yang baik. Sehingga tidak jarang kita mendengar ada orang mengatakan, “Dasar tidak berpendidikan”. Itu artinya bisa banyak. Kalimat yang ambigu dan sarcas. Bisa diartikan sebagai, memang tidak berpendidikan dalam artian memiliki sedikit wawasan. Atau tidak memiliki tata krama, etika. Sehingga dibilangnya seperti itu. Sehingga sangat penting untuk setiap orang memiliki etika dan tata krama. Mau kapanpun, dimanapun, dan kepada siapapun. Kita harus bisa menjaga sikap.
Jadi jangan hanya membanggakan kalian memiliki background pendidikan yang tinggi, sekolah di luar negeri, memiliki banyak prestasi, memiliki wawasan yang luas, dan cerdas. Tapi kalau tidak memiliki etika dan sopan santun, itu semua tidak akan ada artinya. Dan orang tidak akan menghargaimu, tidak akan respek padamu, mau secerdas apapun dirimu, atau setinggi apapun jabatanmu, atau sebanyak apapun uangmu. Bukankah itu menyakitkan dan memalukan? Dan paling penting saat di lingkungan pekerjaan, mau apapun jabatanmu, siapa dekinganmu, itu tidak penting. Sopan santun, etika tetap harus dijalankan.
Salah satunya, jaga omonganmu, tutur katamu, bahasa tubuhmu. Ini berlaku kepada siapapun ya, lebih tua atau lebih muda, atau apapun jabatannya. Perhatikan penggunaan kata, intonasi, dan bahasa. Pun di tempat kerja, dominan orang yang satu ras dengan mu, satu daerah denganmu. Bukan berarti berbicara dengan bahasa kalian. Tetap berbahasa Indonesia. Karena disana yang bekerja bukan hanya anda dan teman satu ras dengan mu, tapi ada orang lain juga. Itu adalah etika paling dasar dalam dunia kerja.