Secara medis, alergi dari daging sapi merupakan bagian dari alpha-gal syndrome, yang merupakan reaksi alergi terjadi saat seseorang makan olahan atau daging merah.
Alergi daging adalah alergi makanan yang serius dan berpotensi mengancam jiwa. Sindrom alfa-empedu juga dapat muncul dalam bentuk alergi terhadap kambing, domba, kerbau, babi, hingga bentuk olahan atau turunannya, seperti agar-agar atau produk susu.
Baik anak-anak dan orang dewasa dapat mengembangkan alergi terhadap daging sapi atau daging merah lainnya, tetapi sebagian besar kasus alergi ini terjadi pada orang dewasa.
Penyebab Alergi Daging Sapi atau Daging Merah Lainnya
Alpha-gal merupakan molekul gula yang ditemukan pada sebagian besar mamalia. Kandungan alpha-gal juga ditemukan di air liur beberapa kutu. Sedangkan gigitan kutu jenis lain juga bisa menyebabkan alergi ini di Eropa, Australia dan Asia.
Kutu yang menyebabkan sindrom alpha-gal diyakini mampu membawa molekul alpha-gal dari darah mamalia ketika menggigit. Ketika kutu menggigit manusia, ia memasukkan alpha-gal ke dalam tubuh orang itu.
Jika Anda alergi terhadap daging sapi atau daging merah lainnya, tubuh Anda akan melihat daging yang Anda makan sebagai ancaman fisik. Kondisi ini memicu respon sistem imun dengan membuat antibodi spesifik imunoglobulin E (IgE) untuk melawan ancaman tersebut. Antibodi ini menempel pada sel-sel kekebalan di seluruh tubuh Anda.
Setiap kali Anda makan daging merah, alergen akan mengikat antibodi IgE, menyebabkan sel-sel melepaskan histamin dan bahan kimia lain untuk melindungi Anda. Saat itulah reaksi alergi daging akan terjadi. Reaksi alergi yang terjadi dapat berkisar dari ringan hingga berat, tergantung pada jaringan tempat antibodi ini dilepaskan.
Bagaimana cara mengatasi alergi daging sapi atau daging merah lainnya?
Mengatasi alergi makanan ini bisa dilakukan dengan memberikan obat-obatan. Dokter Anda mungkin meresepkan beberapa obat sebagai cara untuk meredakan alergi daging sapi ringan, seperti antihistamin dan albuterol.
Sedangkan untuk reaksi alergi parah terhadap daging, seperti anafilaksis, kondisi ini hanya bisa diatasi dengan pemberian suntikan epinefrin sebagai bentuk pertolongan pertama. Obat lain juga dapat diberikan setelah pemberian epinefrin.